Realitas News, Makassar. Baru-Baru ini, Kementerian Kesehatan menobatkan Kota Makassar sebagai Kota Sehat 2015. Prestasi tersebut diberikan berdasarkan sejumlah indikator penilaian, salah satunya adanya beberapa gebrakan pemerintah kota di bidang pelayanan kesehatan.
Acara penghargaan itu dihelat di Hotel Bidakara, Jakarta, pada hari ini, Jumat (27/11/2015) malam.
Pada kesempatan itu, Kepala
Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Azikin menyebutkan salah satu
gebrakannya adalah pengadaan layanan kesehatan mobil lorong. Mobil
tersebut berfungsi memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kota
secara gratis dan mudah.
"Masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut bisa
mengontak nomor hotline puskesmas terdekat, ada 14 puskesmas besar yang menyediakan layanan itu dan stand by 1x24 jam," ujarnya.
Selain itu, peningkatan layanan puskesmas juga dilakukan dengan penyediaan
fasilitas rawat inap bagi pasien umum dan ibu melahirkan. Ditambahkannya,
beberapa puskesmas menyediakan ruang konsultasi khusus bagi pengidap HIV/AIDS sehingga kerahasiaan dan privasi pasien terlindungi.
"Puskesmas
dengan fasilitas rawat inap, salah satunya terdapat di Puskesmas
Kassi-kassi di Kecamatan Rapocini dan Puskesmas Baji Minasa di Kecamatan
Mamajang," tutur Naisyah.
Naisyah menjelaskan, perbaikan bidang kesehatan juga
menyentuh aspek preventif dan promotif. Petugas
puskesmas setempat tidak hanya memberi layanan medis, tetapi juga
mengedukasi masyarakat untuk hidup sehat. Misalnya dengan mengajari
masyarakat membuat apotek hidup.
"Di sisi kesehatan, tenaga medis di puskesmas bukan hanya melayani pasien yang sakit, tapi juga mengajari masyarakat cara membuat apotek hidup. Hal itu dipraktikkan di puskesmas, baik vertical garden atau bercocok tanam di tanah," tandas Naisyah kepada wartawan.
Namun, sejumlah kalangan mengkritisi pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Pemkot Makassar, yang notabenenya masih terkesan lambat dan rumit dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Pasalnya, kata Tini (salah satu warga Kecamatan Tallo), sampai sekarang belum pernah merasakan pelayanan kesehatan secara baik di rumah sakit, padahal keluarganya sudah mengantongi BPJS, namun pihak Rumah Sakit pun terkesan selalu mencari alasan untuk pakai yang umum.
"Kami hanya mampu berharap kepada bapak Walikota Makassar, agar sering-sering turun secara diam-diam, agar melihat dan memantau langsung dari dekat para petugas rumah sakit yang nakal," ujarnya. (amna)
0 Komentar