![]() |
Tampak Ketua Komite SMPN 10, H. Syarif Borahimah, memberi sambutan diacara PKP-P3 |
realitasnews.net--MAKASSAR, -- Di dunia pendidikan, wirausaha telah dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran, tujuannya yaitu melahirkan Siswa yang siap untuk berwirausaha. Pasalnya, karakteristik wirausaha pada Siswa perlu diterapkan melalui kegiatan-kegiatan di sekolah, dengan harapan agar Siswa menjadi terbiasa untuk menerapkannya dan Siswa memiliki karakter yang siap menjadi wirausaha.
Mencermati hal tersebut, pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Makassar, menggelar kegiatan Panen Karya Projek Profil Pelajar Pancasila (PKP-P3), di area sekolah SMPN di Jalan Andi Tadde, pada Sabtu, (17/12/2022).
Pada momen tersebut, Ketua Komite Sekolah SMPN 10, H. Syarif Borahima dalam sambutannya memaparkan, dengan adanya kegiatan PKP-P3 ini, diharapkan karakteristik wirausaha pada Siswa di sekolah, dapat dilakukan dengan menekankan pola pembelajaran kewirausahaan yang mengarahkan kepada Siswa belajar untuk mengetahui atau memahami kewirausahaan.
"Prinsip ini dikondisikan, agar Siswa aktif mencari tahu dan menciptakan karya projek yang besar tentang kewirausahaan, dimana nantinya bisa menghasikan uang sekaligus endingnya nanti akan kembali kepada sekolah dan anak-anakku," paparnya dihadapan Kepala Sekolah (Kepsek) dan guru-guru serta para siswa.
Lanjut Ketua Komite, Syarif menjelaskan, jika hal ini diseriusi dan dikembangkan, maka akan banyak peluang dalam marketing. Pasalnya, kata dia, berapa banyak alumni SPMN 10 Makassar yang telah berhasil dalam membangun bisnis dan punya Supermarket. Salah satunya, ada alumni di SMPN 10 sudadah sukses dan punya supermarket. Artinya, bila kita berkolaborasi dengan mereka, dengan produk-produk yang kita hasilkan, maka akan bernilai sangat luar biasa.
"Jadi bukan bergantung bagusnya itu barang, ibaratkan rokok, kenapa rokok itu dibeli dengan harga yang mahal, tergantung siapa salesmannya. Jadi ketika orang hebat yang menjual, walaupun ini misalnya hanya harganya 5 ribu, tetapi anak-anakku yang cantik menjual, ini bisa dibeli dengan harga 20 ribu. Kenapa, tergantung salesnya yang menjual," jelasnya.
Syarif menambahkan, coba latih anak-anak kita jadi sales yang bagus dan profesioanal, dia berpakaian masuk di warkop menawarkan kepada bapak-bapak, bahwa ini hasil karya dan produk usaha kami dan kami punya kegiatan dalam pengalangan dana.
"Harganya produk tersebut hanya 5 ribu, boleh jadi mereka beli 50 ribu, jika sikap-sikap tersebut dapat diterapkan dengan baik dan konsisten, serta dapat terwujud dalam kehidupan keseharian di sekolah, maka secara bertahap akan tumbuh menjadi kebiasaan Siswa dalam wirausaha dan itu sangat luar biasa," tandas Syarif Borahima semangat.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 10, Drs. Topan Adil, M.Pdi., dalam arahannya, merasa bangga karena anak-anak kita dengan adanya kegiatan Panen Karya Projek Profil Pelajar Pancasila (PKP-P3), untuk membentuk siswa yang bermental wirausaha, guna menyongsong masa depannya mereka. Minimal, kata Kepsek, dapat menciptakan peluang usaha dan belajar untuk mengetahui atau memahami kewirausahaan.
"Inilah tujuan kegiatan ini, anak-anak kita bisa belajar untuk mengetahui atau memahami kewirausahaan sekaligus membangun kerjasama yang baik dan menjalin persahabatan, sehingga pembelajaran kewirausahaan di sekolah perlu diintegrasikan dengan sikap dan perilaku, seperti tanggung jawab, kerja keras, disiplin, semangat belajar, dan lain-lain," ungkapnya.
Kegiata PKP-P3 ini, dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran, sambutan-sambutan: Ketua Komite Sekolah SMPN 10, H. Syarif Borahimah dan Sambutan ke dua, Kepala Sekolah SMPN 10, Drs. H. Topan Adil, M.Pdi..
Lalu selingan acara, oleh para siswa SMPN 10, dengan menampilkan, Tarian Daerah "Gandrang Bulo" tema Projek Kearifan Lokal, Drama : tema Projek Bangunlah Jiwa Ragamu dengan topik, "Love Yourself Anti Pornografi". Fashion show : tema projek Kearifan lokal, Mengunjungi hasil panen karya P5 oleh siswa SMPN 10, tema Projek Kewirasauhaan, topik Kripik Ta'. Harga perbungkus kripik berkisar antara Rp. 2 ribu sampai 5 ribu rupiah.
Harapan dari Kepsek SMPN 10, bahwa jika sikap-sikap tersebut dapat diterapkan dengan baik dan konsisten, serta dapat terwujud dalam kehidupan keseharian di sekolah, maka secara bertahap akan tumbuh menjadi kebiasaan Siswa dalam kehidupan sehari-hari dalam menunjang keberhasilan dalam membentuk karakteristik wirausaha.
"Jadi, untuk melahirkan Siswa yang bermental wirausaha, maka perlu adanya pembiasaan penerapan wirausaha di sekolah yang dapat ditempuh melalui kegiatan belajar mengajar, penerapan karakteristik kewirausahaan di sekolah dan praktik berwirausaha," kuncinya. (**/rn-mks)
0 Komentar