Peran serta pemerintah dan pihak swasta dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Khususnya, bagi kelompok tani wanita dalam meningkatkan pengetahuan, tentang teknis aneka olahan pangan komoditas unggulan dipandang cukup signifikan. Pasalnya, sumber daya alam yang berlimpah tanpa ada tangan terampil yang mengolahnya, maka akan terbuang percuma.
Mencemati hal itu, pihak Pusat Pelatihan Pertanian Pedesan Swadaya (P4S), Cahaya Duta Palili, Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupate Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), melaksanakan kegiatan pelatihan dan bimbingan Teknis Aneka Olahan Pangan Komoditas Unggulan.
Menurut ketua P4S Cahaya Duta Palili, Ridha mengatakan, kegiatan ini bertujuan menambah pengetahuan masyarakat mengenai olahan hasil pertanian menjadi produk layak dipasarkan/layak jual.
Lanjut Ridha menambahkan, dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran.
"Terpenting, terdapat icon atau brand di daerah masin-masing mengenai olahan hasil pertanian untuk menjadi produk unggulan daerah," ungkapnya.
Rindha menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari, terhitung dari 29 Maret sampai 1 April 2017, bertempat di P4S Cahaya Duta Palili.
Peserta terdiri Kelompok Tani Wanita dari 5 Kecamatan di Kabupaten Konawe, yaitu Kecamatan Anggalomoore, Sampara, Besulutu, Pondidaha dan Puriala.
"Jumlah keseluruhan peserta 32 orang sudah termasuk pendamping," jelasnya.
Metode pertemuanya, kata Ketua P4S Cahaya Duta Palili ini, dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktek.
Pada pembukaan kegiatan ini, hadir anggota DPRD Sulbar, sekaligus Ketua Forum Komunitas P4S Cahaya Duta Palili, Drs. H. Muchtar Belo, M.M. didampingi Pembina P4S Cahaya Duta Palili, Drs. H. Akmal Hidayah, bersama Drs. Rahman dari Dinas perinduatrian dan Perdagangan Polman dan Amiruddin, SE, sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Konawe.
Sementara itu, Pembina P4S, H. Akmal Hidayah memaparkan, pelatihan seperti sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin membangun interpreanur (wirausaha). Pasalnya, pelatihan di P4S ini teori langsung praktek.
"Jadi setiap peserta langsung melihat langsung bahan dan tata cara mengolah bahan baku menjadi produk yang siap jual," tandasnya.
Sayangnya, kata Akmal, jadwal pelatihannya amat singkat, sekiranya sampai 10 hari, maka banyak pengetahuan yang bakal dibawa pulang oleh peserta.
"Selama berada dilokasi pelatihan, peserta terus dibimbing menjadi interpreanur yang setelah pulang kedaerahnya, akan mampu berdikari dan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusianya," paparnya penuh harapan.
Ditempat yang sama, Ketua Forum Komunikasi P4S, Drs. H. Muchtar Belo, M.M, memberikan motivasi agar peserta pelatihan dapat antusias dan bersemangat mengikuti pelatihan ini, agar pengetahuan yang didapatkan bermanfaat, sekaligus membuka kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis aneka olahan pangan yang dilaksanakan P4S Cahaya Duta Palili Kabupaten Polman. (RN/sf)
0 Komentar